BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia perunggasan di negara kita, memang sudah
banyak menciptakan peluang bisnis. Hal ini disebabkan karena bisnis perunggasan
bisa dijangkau masyarakat kalangan bawah, dapat dipelihara oleh masyarakat atau
peternak dengan lahan yang cukup kecil, kapital “demand power” yang cukup kuat,
menyebabkan ternak ini lebih cepat perkembangannya dibandingkan dengan
perkembangan ternak lain. Demikian Situs Komunitas Dokter Hewan Indonesia
menyatakan,. Namun, menurut mereka, para peternak tidak sedikit mengalami
hambatan dan rintangan selain harga pakan yang terus naik, obat-obatan yang
cukup mahal juga adanya berbagai macam penyakit yang sering menyerang ternak.
Salah satu penyakit pada ayam yang sering ditemui adalah askaridiasis. Penyakit
ini disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides yang menyerang usus halus
bagian tengah. Cacing ini menyebabkan keradangan dibagian usus yang disebut
hemorrhagic. Larva cacing ini berukuran sekitar 7 mm dan dapat ditemukan
diselaput lendir usus. Parasit ini juga dapat ditemukan dibagian albumen dari
telur ayam yang terinfeksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu :
1. Bagaimanakah potensi ayam untuk
terkena parasit ?
2. Apa sajakah parasit yang dapat
menyerang ayam dan bagaimana penanggulanganya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menunjukan potensi ayam untuk terkena parasit
dan parasit apa saja yang dapat menyerang ayam dan bagaimana cara
penanggulanganya.
1.4 Hipotesis
Masalah utama yang dialami
peternak ayam adalah parasit, diantaranya adalah cacing.
Cacing adalah parasit yang paling
sering menyerang ayam, yang bisa membuat ayam kurus bahkan mengakibatkan
kematian pada ayam yang terserang.
BAB
II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jenis Cacing
Nemathelminthes umumnya cacing yg hidupnya parasit dan
merugikan manusia, pada umumnya merugikan, sebab parasit pada manusia maupun
hewan, kecuali Planaria. Planaria dapat dimanfaatkan untuk makanan ikan.
Nemathelminthes ( cacing gilig), contohnya Ascaris lumbricoides. Sering disebut
cacing perut atau cacing usus atau cacing gelang. Parasit pada usus halus
manusia, hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral dengan saluran pencernaan
yang baik namun tidak ada sistem peredaran darah. Contoh cacing gilik : cacing
askaris, cacing akarm cacing tambang, cacing filaria. Nemathelminthes hampir
seluruhnya mempunyai akibat yg buruk jika memasuki tubuh mahluk hidup lainnya.
Contoh cacing Ascaris lumbricoides merupakan cacing perut yg menghisap sari
makanan dari manusia. Jadi selain pengurai annelida seringkali malah menjadi
parasit pada tubuh manusia atau hewan
2.2 Ciri-Ciri
Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos = benang;
Helminthes = cacing. Jadi pengertian Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk
benang atau gilig.
1. Tubuh berbentuk gilig atau seperti
batang dan tidak bersegmen, mempunyai selom semu (pseudoselomata),
tripoblastik. Permukaan tubuh dilapisi kutikula sehingga tampak mengkilat.
2. Saluran pencernaan sempurna mulai
dari mulut sampai anus. Beberapa jenis diantaranya memiliki kait.
3. Sistem respirasi melalui permukaan
tubuh secara difusi.
4. Saluran peredaran darah tidak ada,
tetapi cacing ini mempunyai cairan yang fungsinya menyerupai darah.
5. Sistem reproduksi :
Alat
kelamin terpisah, cacing betina lebih besar dari cacing jantan dan yang jantan
mempunyai ujung berkait (gambar 1). Gonad berhubungan dengan saluran alat
kelamin, dan telur dilapisi oleh kulit yang terbuat dari kitin. Hewan ini tidak
berkembangbiak secara aseksual
6. Habitat
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga
sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran
pencernaan
Sebagian besar hewan ini hidup bebas dalam air dan tanah, tetapi ada juga
sebagai parasit dalam tanah, yakni merusak tanaman atau dalam saluran
pencernaan
BAB
III
PROSES
PENELITIAN
3.1 Alat
dan Bahan
1. Alat :
1) Pisau
2) Ember/baskom
3) Sarung tangan karet/plastik
4) Masker
5) Lup/kaca pembesar (karena tidak ada
mikroskop)
2. Bahan :
1) Ayam
2) Air secukupnya
3.2 Metoda
Penelitian
Penelitian
ini menggunakan metoda :
1. Melakukan pembuktian langsung dengan
cara meneliti ayam secara langsung.
2. Meneliti hasil penelitian/percobaan.
3. Mengmpulkan data dari sumber lain
seperti media informatika untuk menambah pengetahuan dan mendukung hasil
penelitian
3.3 Proses
Penelitian
Proses penelitian adalah dengan
terjun langsung membuktikan diri untuk meneliti parasit pada ayam :
1. Potong/sembelih ayam terlebih
dahulu, lalu bersihkan bulu ayam dengan air panas.
2. Belah bagian perut ayam lalu ambil
bagian yang akan diteliti seperti kepala, daging dan usus ayam
3. Bersihkan dengan air
4. Buka bagian-bagian kepal, daging dan
usus ayam itu kemudian mulailah menelitinya dengan LUP.
5. Catat hasil penelitian
6. Simpulkan
7. Setelah selesai bersihkan tubuh kita
dengan mandi agar parasit pada ayam tidak menular ke tubuh kita
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
4.1 Hasil
Penelitian
Setelah dilakukan penelitian maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Ternyata pada usus ayam banyak
sekali terdapat parasit khususnya cacing.
2. Di bagian lain seperti kepala ayam
juga ditemukan khususnya pada mata ayam.
3. Cacing itu sejenis cacing kawat dan
cacing Pita yang lain saya tidak tahu jenis apa cacing itu.
4. Terdapat juga parasit seperti kutil
pada ayam.
4.2 . Pencegahan Parasit pada Ayam
·
Pemberian
obat cacing
Pengobatan akan sia-sia jika penyakit cacingan sudah parah.
Sebaiknya dilakukan pengobatan secara rutin untuk memotong siklus hidup cacing.
Seperti cacing nematoda dengan siklus hidup kurang lebih satu setengah bulan,
maka diberikan pengobatan dua bulan sekali, begitu juga dengan cestoda.
Pemberian obat cacing pada ayam layer sebaiknya diberikan pada umur 8 minggu
dan diulang sebelum ayam naik ke kandang baterai. Sedangkan pada ayam broiler
jarang diberikan anthelmintika karena masa hidupnya pendek.
·
Melakukan
sanitasi
Kandang dan peralatan peternakan meliputi kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan desinfektan serta memotong rumput disekitar area peternakan.
Kandang dan peralatan peternakan meliputi kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan desinfektan serta memotong rumput disekitar area peternakan.
·
Mengurangi
kepadatan kandang
Karena
dapat memberi peluang yang tinggi bagi infestasi cacing.
·
Pemberian
ransum dengan kandungan mineral dan protein yang cukup untuk menjaga daya tahan
tubuh tetap baik.
·
Mencegah
kandang becek, seperti menjaga litter tetap kering, tidak menggumpal dan tidak
lembab.
·
Peternakan
dikelola dengan baik seperti mengatur jumlah ayam dalam kandang tidak terlalu
padat, ventilasi kandang cukup dan dilakukan sistem “all in all out”.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada praktikum ditemukan beberapa
parasit pada ayam terutama ditemukan Ascaris lumbricoides yang berukuran
bermacam – macam anatra 5 cm – 30 cm. cacing ini banyak ditemukan di dalam
tubuh ayam terutama di bagian usus dari ayam. Cacing ini sepanjang pengamatan
ditemukan dalam berbagai ukuran baik jantan maupun betina, selain itu banyak
juga ditemukan masih dalam bentuk terlur atau lava dalam tubuh ayam terutama di
bagian usus dari ayam. Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4
bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing
ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada
saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata
telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi. Pengobatan
akan sia-sia jika penyakit cacingan sudah parah. Sebaiknya dilakukan pengobatan
secara rutin untuk memotong siklus hidup cacing
1. Parasit cacing banyak ditemukan di
dalam tubuh dari ayam terutama di bagian usus
2. Cacing yang banyak ditemuan,
terutama adalah cacing pita, cacing kawat, cacing tambang, Ascaris lumbricoides
dan sebagainya.
3. Ayam yang cacingan memiliki
ciri-ciri : tubuh ayam menjadi kurus, nafsu makan berkurang, sayap kusam dan terkulai,
kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah, pertumbuhan
lamban .
5.2 Saran
Sebaiknya bagi yang memelihara ayam dirumah agar diperhatikan tips-tips berikut :
1. Bersihkan kandang secara rutin agar
pertumbuhan bakteri/parasit berkurang
2. Berilah vaksinasi pada ayam dengan
dicampurkan ke dalam minuman ayam
3. Pemberian obat cacing
4. Bersihkan diri anda setelah
berkontak langsung dengan ayam, karena parasit, bakteri dan virus bisa menular
ke tubuh kita.
5. Masaklah daging ayam benar-benar
matang, karena cacing tertentu masih bisa hidup walau daging itu sudah dimasak.
Akibatnya larva cacing masuk ke tubuh kita saat kita mengkonsumsinya.;
DAFTAR PUSTAKA:
Anonymous.
2007. Nemanthelminthes. (Online). http://free.vlsm.org/v12. Diakses Tanggal 30
November 2008.
Anonymos. 2007. Kegitan Belajar IV: Nemanthelminthes. (Online).http://www.e-dukasi.net . Diakses Tanggal 30 November 2008.
Anonymous. 2005. Cacingan dan Pengobatannya. (Online). http://infovet.blogspot.com, Diakes Tanggal 30 November 2008.
Anonymos. 2007. Kegitan Belajar IV: Nemanthelminthes. (Online).http://www.e-dukasi.net . Diakses Tanggal 30 November 2008.
Anonymous. 2005. Cacingan dan Pengobatannya. (Online). http://infovet.blogspot.com, Diakes Tanggal 30 November 2008.