Rabu, 14 Desember 2011

Penelitian Cacing Tanah


ABSTRAK / INTISARI

Laporan Penilitian ini menjelaskan tentang Jenis cacing yang bermanfaat bagi kehidupan. Serta fungsi-fungsi dan khasiat yang diperoleh dari cacing tanah. Cacing berfungsi sebagai penyubur tanah dan ada juga jenis cacing yang berfungsi sebagai obat bagi kesehatan manusia.




KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kita, sehingga saya berhasil menyelesaikan Laporan Karya Ilmiah ini yang alhamdulillah bisa selesai tepat pada waktunya. Laporan yang kami susun ini kami beri judul “MANFAAT  CACING  TANAH  BAGI KESEHATAN MANUSIA
Laporan Karya Ilmiah ini berisikan tentang informasi tentang jenis cacing yang bermanfaat bagi kehidupan. Serta fungsi-fungsi dan khasiat yang diperoleh dari cacing tanah.
Diharapkan Laporan ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa Laporan Karya Ilmiah  ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Laporan Karya Ilmiah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita. Amin.

   Seputih Mataram,         Oktober  2011
    Penyusun,




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
ABSTRAK/ILUSTRASI........................................................................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................ 2
1.4 Metode Penulisan........................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penulisan.......................................................................................... 2
1.6 Hipotesis......................................................................................................... 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Manfaat Lumbricus Rubellus......................................................................... 3
2.2 Kandungan Nutrisi Lumbricus Rubellus........................................................ 4
2.3 Cara Pengolahan Cacing Tanah...................................................................... 4
2.4 Daerah yang Mengkonsumsi Cacing Tanah Untuk Pengobatan.................... 5

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan.................................................................... 6
3.2 Alat dan Bahan.............................................................................................. 6
3.3 Langkah Kerja................................................................................................ 6


BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan.................................................................................. 8
4.2 Pembahasan.................................................................................................... 8

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan........................................................................................................ 12
5.2 Saran.................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB  I
PENDAHULUAN
1.1  Latar  Belakang
Dewasa  ini penggunaan berbagai macam organisme baik hewan maupun tumbuhan banyak digunakan oleh para ahli untuk penyembuhan berbagai macam penyakit. Salah satu jenis organisme yang digunakan adalah cacing tanah yang dikenal dengan nama ilmiah Lumbricus rubellus. kita  mengetahui bahwa  masyarakat  kurang  mengerti  manfaat  dari  cacing  tanah ( lumbricus rubellus ).  Selama  ini  kita  beranggapan  bahwa  cacing  tanah  merupakan  hewan yang  menjijikkan  dan  tak banyak memiliki  manfaat.  Padahal   cacing  tanah  memiliki  banyak  manfaat  bagi  kesehatan  manusia. Diantaranya  untuk  penyakit  tekanan  darah  rendah, tekanan  darah  tinggi, kencing  manis,  tipus,  rematik  dan  penyakit  kronis  lainnya.
Maka  dari  itu  penulis  mengangkat  judul   “Manfaat  Cacing  Tanah  bagi Kesehatan Manusia” yang bertujuan untuk  menjelaskan kepada  masyarakat  bahwa  cacing  tanah  banyak  manfaatnya  dan  agar  masyarakat  lebih mengetahui  akan  manfaat  dari   daging  cacing  tanah  (lumbricus  rubellus ).
1.2  Rumusan Masalah
Bedasarkan  uraian  diatas, maka  penulis  menuliskan  rumusan  masalah  sebagai  berikut  :
1.      Penyakit  apa  saja  yang  dapat  disembuhkan  oleh cacing  tanah ?
2.      Apa  saja kandungan  nutrisi  dari  cacing  tanah ?
3.      Bentuk  cacing  tanah  yang  mana  yang  dapat  dibuat  untuk  pengobatan ?
4.      Bagaimana  pengolahan  cacing  tanah  untuk  pembuatan  obat.
5.      Daerah  mana  yang  sudah  mengkonsumsi  obat dari  cacing  tanah ?
1.3   Tujuan Penelitian
Adapun   beberapa  tujuan  yang ingin  dicapai  melalui  penulisan  Karya  Tulis  ini  yaitu  ;  mengetahui  penyakit  yang  dapat disembuhkan  cacing  tanah, mengetahui  kandungan nutrisi  dari  cacing  tanah, menjelaskan  jenis – jenis cacing  tanah  untuk pengobatan, menjelaskan  cara  pengolahan  cacing  tanah  untuk pengobatan dan mengetahui daerah  yang telah mengkonsumsi  cacing  tanah  untuk pengobatan.
1.4  Metode  Penulisan
Adapun  metode  yang  penulis  gunakan  dalam  menyelesaikan  penulisan  Karya  Tulis  ini  adalah  metode  studi  pustaka  atau  review  book.
1.5   Manfaat  Penulisan
Adapun manfaat  dari  penulisan   Karya  Tulis  ini  baik  bagi penulis  maupun  pembaca  adalah   untuk  menambah  pengetahuan  dan  pengalaman  dalam bidang  kesehatan  baik  dalam  proses  pencegahan  maupun  penyembuhan  penyakit  agar  dapat  meningkatkan  kualitas  hidup  sehat.
1.6  Hipotesis
Cacing memang berbahaya bagi kesehatan manusia, khususnya jenis cacing parasit, sebagia contoh cacing pita, cacing gelang, cacing perut dan lain sebagainya. Tapi ada juga cacing yang sangat berguna bagi kita dan lingkungan, yaitu cacing tanah, cacing merah, cacing laut. Cacing tanah di samping sebagai penyubur tanah, pakan ikan dapat juga digunakan sebagai obat bagi manusia.




BAB  II
KAJIAN PUSTAKA

2.1   Manfaat  Lumbricus  Rubellus
Daging  cacing  tanah  merupakan  salah   satu  sebagai  alternative  pengobatan  bagi kehidupan  manusia.  Banyak  khasiat daging  cacing  tanah bagi  kesehatan  manusia.  Lumbricus  Rubellus  dapat  menjadi obat  yang  manjur  untuk  menyembuhkan  berbagai  penyakit. Diantaranya  ialah  penyakit  tekanan darah rendah dan tekanan darah  tinggi, kencing manis, tipus, rematik, disentri, maag, muntaber, asma dan penyakit  kronis  lainnya.
Hasil – hasil  penelitian  pun telah menguak  multi manfaat  cacing tanah. Hewan  ini mengandung  berbagai enzim  penghasil  antibiotic  dan  asam  arhidonat  yang   berkhasiat  menurunkan  demam. Sejak tahun  1990  di Amerika  Serikat  cacing  ini  dimanfaatkan  sebagai  penghambat  pertumbuhdan  kanker.  Di Jepang  dan Australia,  cacing  tanah  dijadikan sebagai  bahan  baku  kosmetika. Penelitian  laboratorium  mikrobiologi  fakultas  Matematika dan Ilmu  Pengetahuan  Unpad Bandung  tahun 1996  menunjukkan  bahwa  ekstra  cacing  rubellus  mampu  menghambat  pertumbuhan  bakteri  pathogen  penyakit  tipus  dan diare.
Cacing  rubellus  memiliki  beberapa  kandungan  yang bermanfaat  bagi manusia  jika  dimakan, penyembuhan  dengan  memanfaatkan  daging  cacing  dilakukan  pada  saat  kita  sehat. Penyembuhan itu  harus  melalui  proses  jauh  sebelum  sakit  tiba,  mereka  yang sering  menderita  tipes, demam, batuk flu, dll. Perlu banyak  mengkonsumsi cacing  agar  memiliki  ketahanan.
Memang  tak  ada  informasi yang jelas,  kapan  cacing  dianggap  berkhasiat. Tapi,  Lumbricus  rubellus  punya  manfaat  medis. Sudah diteliti  para  ilmuwan Amerika.  Dari sanalah  ditemukan  bahwa  lumbricus  punya  kemampuan mengubah  Omega – 6  menjadi Omega – 3. Omega  3  ini dapat  mencegah  terjadinya  pengerasan pembuluh darah  yang diakibatkan  oleh  lemak.  Dalam penelitian  itu juga dilakukan percobaan  dengan mengisolasi  bahan kimia  yang  ada  pada   tubuh  lumbricus  rubellus. Kemudian menumbuhkannya  ke  sel  tubuh  manusia.  Ternyata bahan kimia  itu dapat  mengurangi  gangguan  di pembuluh  arteri  yang dapat  mengakibatkan  serangan  jantung.
2.2  Kandungan  Nutrisi  Lumbricus  Rubellus
Daging  Lumbricus  Rubellus  memiliki beberapa  kandungan  nutrisi, diantaranya  mengandung  kadar  protein  sangat  tinggi, yaitu  sekitar 76 %. Kadar  ini  lebih tinggi  dibandingkan dengan daging  mamalia (65’1)  atau  Ikan (50’1).  Begitu  juga  dengan   asam – asam  amino  esensialnya.   Selain  itu bahan  tersebut  diketahui  pula  mengandung  alfa  tokoferol   atau  vitamin  f   yang  berfungsi  sebagai  anti  oksidan.
Selain  itu  mnurut  Laverach (1963)  kandungann  nutrisi  daging  lumbricus  rubellus  terdiri  dari  16  % protein, 17 %  karbohidrat, 45 % lemak  dan  abu  1,5 %.  Sedangkan   kadar  bahan  keringnya  16,38 %, kandungan protein  53,5% – 71,5 %  dimiliki  lumbrecus  terrestris  dengan  kadar  bahan  antara  15 – 20 %. Hewan  – hewan  ini  juga  mengandung  protein  asam amino  berkadar  tinggi  yang sangat  diperlukan  untuk  kekebalan  tubuh  melawan  berbagai  macam penyakit.
2.3   Cara  Pengolahan Cacing  Tanah
Ada  beberapa   cara  /  proses  dalam  mengolah  daging  lumbricus  rubellus,  diantaranya  ;  proses  pengolahan  kapsul  cacing  tanah dilakukan  dengan  system higroscopy.  Yaitu  kandungan  air  cacingt  tanah  diserap  dengan  menggunakan  kain  kasa.
Selain  itu  ada  juga  cara  pengolahan cacing  tanah  tersebut,  caranya ialah sebagai berikut  ;
1.      Cari  cacing  tanah  merah  yang  bentuknya  kecil – kecil, (cacing kruntel  yang biasa  digunakan untuk  umpan  memancing  ikan)  dan  bukan cacing  yang hitam  dan besar.
2.      Bersihkan dan pastikan sudah  tidak  ada  unsur  tanah  atau  kotoran  lain, sekedar  untuk  menjaga  higienisnya saja.
3.      Tuangkan  air  kira – kira  3  gelas  untuk ukuran  diminum  3  X sehari.
4.      Masukkan  cacing  dan  rebus  hingga  mendidih.`
5.      Saring  dan ambil  airnya saja.
6.      Dinginkan  sebentar  atau  minumkan  hangat – hangat.
Saran saya  si penderita  jangan sampai  melihat  proses  memasaknya  supaya  tidak  merasa  jijik  sehingga  membuat  penderita  tidak  mau  meminumnya.
2.4   Daerah  Yang  Mengkonsumsi  Cacing  Tanah  Untuk  Pengobatan
Obat – obatan yang menggunakan jenis organisme  cacing  tanah  ini  atau  lumbricus  rubellus  telah  menjadi  pasaran  di berbagai  daerah seperti di  Cina, Indonesia, Jepang dan negara – negara lainnya.  Obat yang  berbahan  baku  cacing  yang  resepnya  dari  cina, selain  itu  Negara  Amerika  pun  telah  meneliti  daging  lumbricus  rubellus  untuk  digunakan sebagai  kapsul  cacing  tanah.
Di Indonesiapun telah  mendulang uang  dan  bisnis  cacing.  Contohnya Aep Saefudin  yang tertarik  menggeluti  usaha  obat dari  cacing   dirumahnya  di  daerah  Kopo,  Bandung.  Di Denpasar  pun telah  menggunakan  cacing  tanah  sebagai  obat  alternative  penyakit  tipus.



BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari, Tanggal : 15 Oktober 2011
Pukul               : 07.30- 09.00
Tempat            : Kebun rumah

3.2  Alat dan Bahan
3.2.1        Alat


-          Ember
-          Cethok
-          Ph Meter
-          Termometer
-          Karung Goni
-          Timbangan
-          Plastik
-          Baskom
-          Kayu



3.2.2        Bahan
-          Cacing
-          Air
-          Kompos
-          Bubur kertas

3.3  Langkah Kerja
-          Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan kompos
-          Melubangi baskom pada bagian bawah secukupnya
-          Membuat bubur kertas dengan cara memotong kardus kecil-kecil dan merendam dalam air secukupnya kemudian meremas-remas sampai menjadi bubur pada tempat yang berbeda
-          Memasukkan bubur kertas ke dalam baskom yang telah dilubangi setebal 3 cm dari tinggi baskom
-          Memasukkan bubur kertas ke dalam baskom yang telah dilubangi setebal 3 cm dari tinggi baskom
-          Memasukkan bubur kertas ke dalam baskom yang telah dilubangi setebal 3 cm dari tinggi baskom
-          Memasukkan kompos organik yang sudah hampir jadi ke dalam baskom
-          Memasukkan 100 ekor cacing ke dalam baskom
-          Memasukkan bubur kertas di atas lapisan kompos yang sudah diberi cacing
-          Menutup baskom dengan goni
-          Memantau pembuatan kompos ini selama 2 minggu



BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN

4.1  Data Hasil Pengamatan
Hari/ tanggal
Suhu (oC)
pH
Jumlah Cacing (ekor)
Berat Cacing (gram)
Rabu, 5 Oktober  2011
27
3,7
104
100
Rabu, 12 Oktober 2011
28
4,4



4.2  Pembahasan

Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pembuatan vermikomposting. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan verkomposting pada praktiukum ini adalah sebagai berikut. Pertama, menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Baskom yang berukuran sedang dilubangi bagian bawah secukupnya. Fungsi pelubangan ini adalah untuk memberikan jalan bagi air yang ada dalam vermikompos nantinya. Agar vermikomposting yang dilakukan tidak terlalu banyak air (terlalu lembab) sehingga cacing dapat hidup dengan baik. Selanjutnya dilakukan pembuatan bubur kertas dengan cara kardus atau kertas tanpa tinta dipotong kecil-kecil, kemudian direndam di dalam air secukupnya. Setelah  kertas menyerap air sepenuhnya, kertas atau kardus diremas-remas sampai menjadi bubur. Kertas atau kardus yang digunakan dalam pembuatan bubur ini tanpa tinta, karena cacing tidak menyukai tinta. Tinta adalah bahan kimia, sehingga dapat membahayakan cacing tanah tersebut. Selanjutnya bubur yang sudah jadi tadi dimasukkan ke dalam baskom yang telah dilubangi sebagai lapisan dasar. Bubur kertas yang dimasukkan setebal 3cm dari tinggi baskom tersebut. Tujuan pemasukan bubur ini adalah untuk memfasilitasi cacing tanah dalam aklimatisasi atau penyesuaian diri dengan kompos yang nantinya akan diletakkan di atas bubur kertas ini. Dalam adaptasi lingkungan hidup di kompos, cacing tanah yang belum mampu beradaptasi dengan kompos akan turun ke bawah ke lapisan bubur kertas ini.
Selanjutnya adalah memasukkan kompos organik yang sudah hampir jadi ke dalam baskom. Kompos yang dimasukkan sampai mencapai setengah tinggi baskom. Sebelumnya kompos organik yang akan dimasukkan ke dalam baskom diberi air, agar tidak kering. Hal ini ditujukan untuk menjaga kelembaban vermikomposting. Kompos yang hampir jadi inilah yang nantinya akan sempurnakan menjadi kompos oleh cacing tanah. Selanjutnya adalah memasukkan 100 ekor cacing ke dalam kompos. Baiknya, cacing yang dimasukkan dibiarkan mengumpul. Praktikan menunggu sampai cacing masuk ke dalam kompos. Jika cacing tanah sudah mau masuk ke bagian kompos, maka ini menandakan bahwa cacing tanah sudah mapu beradaptasi dengan kondisi kompos. Cacing tanah ini berfungsi untuk menyempurnakan pengomposan, dari kompos yang hampir jadi sampai kompos yang sudah jadi. Cacing ini memakan kompos sebagai makanannya dan mengeluarkan kotorannya sebagai bunga tanah atau humus, yaitu kompos. Tahap selanjutnya yaitu pemberian bubur kertas di atas lapisan kompos yang sudah diberikan cacing. Pemberian bubur kertas sampai semua kompos tertutupi dan hingga mencapai kira-kira 3 cm. Tujuan pelapisan dengan bubur kertas ini sama dengan pemberian bubur kertas sebagai lapisan dasar, yakni memfasilitasi cacing untuk aklimatisasi atau adapatasi dengan kondisi kompos. Jika cacing belum dapat beradaptasi dengan kompos sebagai habitatnya, maka bubur kertas ini akan memberikan kenyamanan bagi cacing sehingga cacing akan menuju ke lapisan bubur kertas ini. Misalnya jika cacing tidak menyukai kondisi kompos seperti bau, Ph, atau suhunya maka dimungkinkan cacing akan menuju ke tempat yang lebih cocok, yakni lapisan bubur kertas bagian bawah atau atas kompos. Langkah selanjutnya, baskom ini ditutup dengan potongan karung goni. Penutupan ini ditujukan agar vernikomposting berlangsung pada kegelapan, karena cacing tanah merupakan hewan nocturnal. Selain itu yang digunakan sebagai penutup adalah karung goni, hal ini karena karung goni memiliki celah-celah yang agak besar sehingga mampu memberikan aerasi yang baik bagi cacing tanah.
Vermikomposting ini dipantau perkembangannya selama dua minggu. Setiap seminggu sekali, vermikomposting ini diukur pH dan suhunya. Selain itu dilakukan perhitungan cacing tanah untuk mengetahui apakah terdapat penambahan atau pengurangan cacing tanah. Jika cacing tanah bertambah, maka dapat dimaknai bahwa lingkungan vermikompos cocok untuk cacing tanah melakukan vermikomposting.      
Susunan Vermikomposting
  
Setelah satu minggu vermikomposting disimpan, dilakukan pengukuran suhu dan pH. Dari Hasil pengukuran didapatkan asil suhu sebesar 27 °C dan Ph 3,7. Setelah dilakukan pengukuran tersebut, dilakukan perhitungan jumlah cacing tanah dan berat cacing tanah dalam vermikomposting. Dari hasil perhitungan didapatkan jumlah cacing sebanyak 104 ekor dengan berat 100 gr. Dengan ini menunjukkan bahwa cacing telah berkembang biak dengan baik, yakni cocok dengan kondisi lingkungannya. Hal ini ditunjukkan dari pertambahan jumlah cacing tanahnya. Namun pertambahan cacing tanah tidak begitu banyak, hal ini dimungkinkan karena kondisi lingkungan belum begitu cocok, baik suhu ataupun pH-nya yang terlalu asam. Selain itu dimungkinkan karena penghitungan cacing tanah yang kurang teliti, sehingga banyak cacing-cacing tanah yang kecil belum terhitung.
Setelah penghitungan cacing, keasaman, dan suhu kompos, kompos dicampur lagi dengan bubur kemudian cacing tanah dimasukkan lagi ke dalam kompos. Kemudian vermikomposting ini disimpan lagi selama satu minggu. Setelah satu minggu, dilakukan lagi pengukuran keasaman dan suhu kompos kemudian perhitungan cacing tanah. Di minggu kedua ini, didapatkan hasil bahwa kompos memiliki suhu 28°C dan pH-nya 4,4. Selanjutnya dari hasil perhitungan, didapatkan jumlah cacing sebanyak 106 ekor. Pertambahan jumlah cacing dari 104 menjadi 106 ini menunjukkan bahwa cacing tanah terus berkembang biak dengan baik, dengan kata lain cacing tanah cocok dengan kondisi media vermikomposting. Kemudian setelah perhitungan dilakukan penimbangan cacing tanah. Hasil penimbangan menunjukkan bahwa cacing tanah memiliki berat 90 gr. Dapat diketahi bahwa terjadi penurunan berat cacing tanah, yakni dari 100 gr menjadi 90 gr. Pertambahan jumlah cacing tanah dan pengurangan berat cacing tanah menujukkan bahwa sebenarnya terjadi perkembangbiakan cacing tanah namun juga terjadi kematian cacing tanah dewasa.  
 
BAB V
PENUTUP
5.1  Kesimpulan
Kesimpulan  yang  dapat  diambil  dari karya  Ilmiah  ini  adalah sebagai berikut :
Vermicomposting adalah proses pengomposan secara bioteknologi sederhana yang merupakan proses bioksidasi dan stabilisasi bahan organik yang melibatkan kerjasama antara cacing tanah dan mikroorganisme untuk meningkatkan proses perombakan limbah dan menghasilkan hasil akhir yang lebih baik. Hasil akhir vermicomposting adalah vermicast atau vermikompos. Vermikomposting yang dilakukan oleh praktikan dinyatakan berhasil.
-          Penyakit  yang  dapat  disembuhkan  oleh  cacing  tanah  atau lumbricus  rubellus  adalah  penyakit  tekanan  darah  rendah  dan  tekanan darah  tinggi, kencing manis, tipus, rematik, disentri, maag, muntaber, asam  dan penyakit  kronis  lainnya.
-         Lumbricus  rebellus  memiliki kandungan nutrisi. Diantaranya  mengandung  kadar  protein sangat  tinggi  yaitu, sekitar 76 %,  protein asam  amino  berkadar  tinggi, 17 %  karbohidrat, 45 % lemak  dan  abu  1,5 %.
-         Cara  pengolahan  lumbricus  rubellus  di  antaranya  :  proses  pengolahan  kapsul  cacing  tanah  dilakukan  dengan  system  higroscopy.  Yaitu  kandungan  air cacing  tanah  diserap  dengan manggunakan  kain kasa.
5.2  Saran
Dengan  menyelesaikan  Karya  Tulis  ini, penulsi  berharap  agar  masyarakat  di Indonesia  mencoba  untuk  mengkonsumsi  obat dari  Lumbricus  Rubellus  yang  merupakan  obat  tradisional. Kegunaan cacing tanah antara lain digunakan di bidang pertanian, pakan ternak, obat, kosmetik dan masih banyak lagi, sehingga bisa menjadikan peluang untuk  sebuah usaha yang mempunyai prospek yang cukup menjanjikan. Di bidang Pertanian, masih ada peluang dikarenakan pemakaian pupuk pabrik digunakan secara terus menerus dan tidak terkontrol pemakaiannya dapat merusak kesuburan tanah. Disinilah fungsi cacing tanah diperlukan, baik berbentuk pupuk atau disebar hidup.
Dibidang pakan ternak, juga masih menjanjikan. Cacing tanah ternyata bisa menjadi salah satu bahan pembuatan makanan ternak seperti pada ternak itik, lele, burung dll.
Dibidang farmasi dan jamu, cacing tanah diolah menjadi bahan baku untuk obat beberapa penyakit, seperti penyakit, tipus, kuning dan lain-lain.
Begitu banyak kegunaan dan  fungsi  dari  cacing  tanah.





DAFTAR PUSTAKA

-          Anas, S. 1990. Metoda Penelitian Cacing Tanah dan Nematoda. Depdikbud.Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi.IPB.Bogor.
-          Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Medan.
-          Brown, L.E.1978. Ecology of Soil Organisms.Heinemann Educational Books LTD.London.
-          Dahelmi.1984. Cacing tanah pada tanah timbunan sampah Kota Madya Padang.tesis Universitas Andalas(Tidak Dipublikasikan). Padang
-          Darmi.2003. Bahan Ajar Biologi Tanah. Universitas Bengkulu.Bengkulu.
-          Edwards, A.C dan Lofty, R.1972.Biology of Earthworms. Champman and Hall LTD. London.
-          Lingga, P.2002.Petunjuk P enggunaan Pupuk .Penebar Swadaya .Jakarta.
-          Nurachman, Z..2002.Profil Cacing Tanah dalam Agroekosistem.Google http:www.rudyct. x.com/sem 1012/Neneng Nurida.htm.
-          Palungkun,R.1999.Sukses Berternak Cacing Tanah Lumbricus rubellus.Penebar Swadaya.Jakarta.
-          Rukmana, R. 1999.Budi Daya Cacing Tanah.Kanisius.Jakarta.
-          Saputra , I.2002.Komposisi Aracnida Permukaan Tanah Di Perkebunan Kelapa Sawit PT Bio Nusantara Teknologi.Skripsi UNIB (Tidak Dipublikasikan).Bengkulu.
-          Soenanto, H.2000.Budi Daya Cacing Tanah Lumbricus rubellus.CV Aneka . Solo.
-          Stephenson,J.1923.The Fauna of British India Including Ceylon and Burma (Oligochaeta)Taylor.London.
-          Suin, N.M. 1997.Ekologi Hewan Tanah.Bumi Aksara ITB. Bandung.
-          Suripin.2002.Pelestarian Sumber Daya Tanah dan Air. Andi.Yogyakarta.



L A M P I R A N

1.     Jenis Cacing yang Menguntungkan
        
Cacing Kalung                    Cacing Tanah                          Cacing Sutera

2.     Jenis Cacing yang Merugikan (Parasit)